Selasa, 19 Februari 2013

Pakar Genetika Yahudi Masuk Islam

Setelah Meneliti Masa Iddah, Robert Gelhem, pemimpin Yahudi di Albert Einstain College dan pakar genetika ini masuk Islam. Penyebabnya ketika ia mengetahui hakikat empiris ilmiah dan kemukjizatan Al-Quran tentang penyebab penentuan iddah (masa tunggu) perempuan yang dicerai suaminya dengan masa 3 (tiga) bulan. Dari penelitiannya, Guilhem menyimpulkan bahwa setip hubungan sex, menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik (rekam jejak) khususnya pada genital perempuan. Jika pasangan ini setiap bulan tidak melakukan persetubuhan maka sidik itu akan perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen. Setelah tiga bulan berlalu, maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan. Sehingga perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik laki-laki lainnya. Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian lanjutan. - Pada sebuah perkampungan Afrika Muslim di Amerika, dia menemukan bahwa setiap wanita muslim hanya mengandung satu rekam jejak, sidik pasangannya saja. - Sementara penelitian ilmiah pad sebuah perkampungan lain di Amerika membuktikan bahwa wanitanya yang hamil memiliki jejak sidik beberapa laki-laki, ada yang dua bahkan lebih. Artinya, wanita-wanita non Muslim disana juga melakukan hubungan intim selain pernikahan yang sah. Yang mengagetkan sang pakar ini adalah ketika dia melakukan penelitian ilmiah terhadap istrinya sendiri. Dia menemukan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki, berarti istrinya telah berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya. Setelah penelitian-penelitian yang dilakukan ini akhirnya meyakinkan Guilhem ini memeluk Islam. Ia meyakini bahwa hanya Islam yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia yakin bahwa wanita Muslimah adalah wanita paling bersih di muka bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar