Teori Inovasi dan Kreatifitas dalam Wirausaha
MAKALAH
Di
Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Entrepreneurship
Dosen Pembimbing :
H. Ferdinal Lafendry, S.Ag,. MM
Di susun oleh :
Dani Firman Madani 1011. 02. 054
Gugun Gunawan 1011. 02. 013.
Program Ekonomi Syariah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BINAMADANI
Jln. KH. Hasyim
Asyhari No. 236 Gang Ambon Nerogtog Pinang
Tangerang
Tahun 2012 M / 1433 H
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Seiring perkembangan dan pesatnya
persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka
menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki
abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin
lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat
bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal.
Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler,
pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai
spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya.
Menurut Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja
Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan mengemukakan
bahwa tingkat persaingan perusahaan di abad 21 ini semakin ketat sejalan dengan
diberlakukannya era perdangangan bebas seperti AFTA (Asian Free Trade Area),
APEC (The Asia Pacific Economic Cooperation), NAFTA (North America
Free Trade Asia) dan ditandatanganinya berbagai macam persetujuan bilateral
maupun multibilateral yang pada intinya untuk mendukung persaingan bebas dalam
perdagangan, seperti GATT (General Agreement on 120 Tariffs and Trade),
Eropa Bersatu (European Union) dan sebagainya[1].
Oleh karena itu untuk
mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut, banyak
perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang
berskala kecil mulai menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan
kajian terhadap tujuan strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan
pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan
evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi
internal perusahaan itu sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian
terhadap kinerja pemasaran.
BAB II
Pembahasan
A.
Pengertian
Inovasi
Inovasi merupakan ide,
praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya.
Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam
pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah
inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa
kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi
inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang,
hal itu dikatakan atau meledak.
Inovasi merupakan tahap
awal ketika seseorang mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai
sumber, khususnya media massa. Pengadopsi awal biasanya merupakan orang-orang
yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga mereka bisa menangkap
inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit
diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain
halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih
cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan
melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara fisik
1. Inovasi
Wirausaha
Inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan
peluang (doing new thing)[2] inovasi merupakan fungsi utama dalam
proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi
yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik
sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan
peningkatan nilai potensi untuk
Inovasi adalah sutu proses untuk
mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat di pasarkan. Inovasi lebih dari
sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan fikiran
kreatif mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipun demikian terdapat
perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi
dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna
hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian
untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian
inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih
baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui
implementasi.
2.
Proses Inovasi
Inovasi merupakan hasil pencarian suatu
kesempatan yang di lakukan dengan sepenuh hati. Proses ini di mulai dengan analisis sumberdaya
kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat
di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain
dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya,
mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang
lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi
harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan
terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat.
Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa
Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi
dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang,
edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang
berupa bola lampu[4].
3.
Jenis Inovasi
Inovasi terdiri dari empat jenis penemuan, pengembangan, duplikasi
dan sintesis.
a. Penemuan. Kreasi suatu
produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep
ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright
bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
b. Pengembangan. Pengembangan
suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi
aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
c. Duplikasi. Peniruan suatu
produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan
semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar
lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh
Dentaland.
d. Sintesis. Perpaduan konsep
dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi
engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga
menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada
arloji oleh Casio.
4.
Sumber Inovasi
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat
untuk memanfataatkan perubahan dari pada menciptakanya. Mencari inovasi
dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan yang menyebabkan terjadinya
perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitas eksternal dan kreativitas
internal. Kreativitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara
sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan
baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang. Dengan
melakukan hal ini, seseorang membangun sumber informasi tentang berbagai hal
tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide. Dengan demikian seseorang dapat memperoleh
ide yang dapat di raih dan di manfaatkan.
Kreativitas internal muncul secara tiba-tiba ketika seseorang
sedang sibuk denga kreativitas eksternal. Dalam upaya ini menggunakan pengalaman
sebagai sumber karena pengetahuan dapat di peroleh melalui belajar.
B. Kreativitas Wirausaha
1. Pengertian Kreativitas Wirausaha
Kreativitas merupakan daya menciptakan
sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan[5].
Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan
berpikir kreatif. [6]
Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan
kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Menurut Zimmer
kretivitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing)[7]
Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau
gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut
pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang
dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah
wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko
yang mempunyai penglihatan visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam
berprestasi di bidang usaha.[8] Sementara
itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya
kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation)
hidup. Senada dengan pendapat di atas,
menurut Suryana, enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang
memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi
kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat,
dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.[9]
2. Sumber Kreativitas
Dalam konteks manajemen, peran fungsi
kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan
penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam
kreativitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan
yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan
sumber daya yang menetukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang
digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka mengadaptasikan
suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka menerapkan solusi
inovasi.[10]
a. Imajinasi dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental
manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive,
retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan
kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak
pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan
imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih
penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.[11]
b. Sifat Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang
dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat
tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih
kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang
dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan
kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi
pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif
dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara
mengimplementasikan proses kreatif . Ada tiga tahap dalam proses kreatif yaitu Absortive,
Retentive dan reasonin.[12]
C.
Wirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Dalam kajian ini yang menjadi objek
sikap adalah kewirausahaan (enterpreneurship), meskipun sampai sekarang
ini belum ada terminologi yang persis sama dari para ahli.
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang di
jadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses, inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (create new and defferent) melalui berfikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang[13].
Banyak orang yang berhasil dan sukses karena memiliki kemampuan berfikir
kreatif dan inovatif. Sukses Kewirausahaan akan tercapai apabila berfikir dan
melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. (thing
and doing new things or old thing in new way)[14]
Proses kreatif dan inovatif hanya di
lakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu orang
yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen) berinisiatif (energi dan
percaya diri), memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan
kedepan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan (karena itu suka
tantangan).[15]
Tentang Model Analisis Diri WirausahaTelah di kemukakan di atas
bahwa wirausaha adalah inovator dalam mengkombinasiakan sumber-sumber bahan
baru, produksi yang baru akses
pasaran dan pangsa pasar yang baru. Perilaku tersebut di pengaruhi
oleh nilai-nilai kepribadian wirausaha yaitu nilai-nilai kebernian dalam menghadapi
resiko, sikap positif dan optimis keberanian mandiri dan memimpin dan kemauan
belajar dari pengalaman.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang
inovatif, kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti
telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang
apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi,
urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang
diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi
kreatif.
Para
peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari,yaitu:
1.
Membuat atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada
menjadi ada.
2.
Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan
menjadi lebih bermanfaat.
3.
Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini menggunakan berbagai
cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi lebih
berguna bagi orang lain
Demikian kesimpulan yang dapat kami uraikan. Inovatif
dan kreatif adalah 2 hal penting yang menjadi penyeimbang dalam rangka
mengelola wirausaha secara berkesinambungan dan akan selalu diterima
dimasyarakat karena pembaharuan kreasi dan inovasi slalu dilakukan demi
kepuasan konsumen.
Daftar Pustaka
1. Wibisono,
Dermawan. Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan
2. Daya
Saing Perusahaan. (Jakarta: Erlangga. 2006) Hlm. 2
3. Suryana.Kewirausahaan. (Jakarta: Salemba Empat, 2001).,hlm:
2-3
4. Drucker
Petter ..Innovation And Entrepreneurship (New York:Harper Dan Row.1985)
hlm: 20
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Alva_Edison
diakses tanggal 14 Oktober 2012 jam
18:56
6. Shadily,Hassan
.Ensiklopedi Indonesia jilid 4( Jakarta:Ichtion Van Hoeve.1987) .Hlm:29.
7. Sahlan
Sulaiman dan Misman.Multi Dimensi Berkratifitas Manusia.(Bandung:Sinar Baru
1988). Hlm:5
8. Suryana
op cit.hlm 2
9. Swasono
Sri Edi. Kasus Manusia Indonesia Dalam Pembangunan Jurnal Pustaka No 8tahun 11.
Hlm:38
10. Suryana.Kewirausahaan. (Jakarta: Salemba
Empat, 2001).Hlm 5
11. Zarkasi, Cara Kreatifitas Dalam Menggapai
Kesuksesan (http:www.yahoo.com, di Akses 14 Oktober 2012)
12. Sahlan
Sulaiman dan Wasman,Multi Dimensi Sumber Kreatifitas Manusia(bandung ,Sinar
Baru .1988)hlm11
13. Mahfufzd Nasud. Kewirausahaan Suatu Pendekatan
Kontemporer .(Yogyakarta : UPP APM YKPN.2004). Hlm:102
14. Suryana.Kewirausahaan. (Jakarta: Salemba
Empat, 2001). Hlm:8
[1]
Wibisono,
Dermawan. Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan
Daya
Saing Perusahaan. (Jakarta: Erlangga. 2006) Hlm. 2.
[3] Drucker Petter ..Innovation
And Entrepreneurship (New York:Harper Dan Row.1985) hlm: 20
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Thomas_Alva_Edison
diakses tanggal 14 Oktober 2012 jam 18:56
[5] Shadily,Hassan .Ensiklopedi Indonesia jilid
4( Jakarta:Ichtion Van Hoeve.1987)
.Hlm:29.
[6] Sahlan Sulaiman dan
Misman.Multi Dimensi Berkratifitas Manusia.(Bandung:Sinar Baru 1988).
Hlm:5
[7] Suryana op cit.hlm 2
[10]
Zarkasi, Cara Kreatifitas Dalam Menggapai Kesuksesan (http:www.yahoo.com,
di Akses
14 Oktober 2012)
[11]
Sahlan Sulaiman dan Wasman,Multi Dimensi Sumber Kreatifitas
Manusia(bandung ,Sinar Baru .1988)hlm11
[12]
Ibid,.hlm 11
[13]
Mahfufzd
Nasud. Kewirausahaan Suatu Pendekatan Kontemporer .(Yogyakarta : UPP APM YKPN.2004). Hlm:102
[14] Suryana.Kewirausahaan.
(Jakarta: Salemba Empat, 2001). Hlm:8
[15] Ibid hlm :32
banyak sekali inovasi dari pengusaha2 muda yang makin merajalela sekarang. banyak juga tempat bisa mengekspresikan kemana bisnis kita akan pergi
BalasHapusbackground nya klw bisa jgn transparan kawan
BalasHapuskami para visitor agak kesulitan dalam membaca makalahnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus